Kamis, 31 Juli 2008

Presiden Mendeklarasikan Indonesia Bisa

Presiden Mendeklarasikan Indonesia Bisa


Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Gelanggang Olahraga Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5) malam, berlangsung meriah. Satu abad peringatan Hari Kebangkitan Nasional dimeriahkan 30 ribu pengisi acara dan dihadiri lebih dari 100 ribu orang. Acara diawali dengan pendaratan lima penerjun dari TNI serta Polri di tengah lapangan Stadion Gelora Bung Karno.

Berbagai pertunjukan kesenian dan budaya dari seluruh Tanah Air ditampilkan. Tak hanya itu, sejumlah atraksi dari TNI dan Polri juga memeriahkan acara yang berlangsung selama dua jam. Selain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah pejabat serta mantan pejabat juga hadir.

Bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional, Presiden Yudhoyono dalam pidatonya di penghujung acara mendeklarasikan Indonesia Bisa. Sebelumnya di Istana Negara, Jakarta, Presiden berpesan kepada seluruh rakyat untuk menghormati jasa-jasa para pejuang

Sumber:Liputan6.com, Jakarta

Pidato Kenegaraan Seabad Kebangkitan Nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato kenegaraan Seabad Kebangkitan Nasional. Pidato Presiden Yudhoyono di Istana Presiden, Jakarta Pusat ini disiarkan serentak di semua stasiun televisi dan sejumlah radio Selasa (20/5) pukul 17.00 WIB. Dalam pidatonya Presiden berpesan kepada seluruh rakyat untuk menghormati jasa-jasa para pejuang.

Menurut Presiden, perjalanan kebangkitan bangsa dimulai 1908 dengan lahirnya Boedi Oetomo. Selanjut berturut-turut Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan, dan Reformasi pada tahun 1998. Presiden menambahkan, bangsa Indonesia berhasil berdiri karena punya semangat juang tinggi serta bersatu sebagai bangsa. "Kita bisa berdiri tegak karena berhasil beradaptasi dengan berbagai perubahan," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono yakin bangsa Indonesia dapat menghadapi semua krisis, termasuk krisis energi dan pangan dunia. "Sejak bangsa kita bangkit, kita telah menjadi bangsa yang berkemampuan. Bangsa yang bisa. Bisa mengubah nasib. Bisa bersatu. Bisa mengusir penjajah. Bisa meraih dan mempertahankan kemerdekaan," kata Presiden. Presiden juga meminta masyarakat menyiapkan bekal menghadapi tantangan zaman.

"Indonesia yang dahulu hanya mimpi. Hanya konsep. Kini telah menjadi kenyataan. Menjadi jati diri kita. Memasuki abad 21 ini, Indonesia dapat benar-benar menjadi bangsa yang maju. Yang kuat dan yang unggul," ujar Presiden. Menurut Presiden semua cita-cita besar itu bisa diwujudkan dengan tiga kekuatan di atas.

Sumber:Liputan6.com, Jakarta:

Tidak ada komentar: