Kamis, 31 Juli 2008

Keyakinan dan optimisme pada Harkitnas

Keyakinan dan optimisme pada Harkitnas

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dengan bekal sejarah selama 100 tahun terakhir, Indonesia akan bisa mengatasi imbas krisis energi dan krisis pangan dunia yang mengancam perekonomian nasional. Ia menilai arah perjalanan Indonesia sudah benar dan Indonesia akan bisa menjadi negara maju pada abad ke-21.
Keyakinan dan optimisme itu disampaikan Presiden dalam pidato Hari Kebangkitan Nasional yang disiarkan serentak oleh semua stasiun televisi di Indonesia, Selasa (20/5) petang.
”Krisis energi dan pangan dunia akan bisa kita atasi karena sejak 100 tahun yang lalu, sejak bangsa kita bangkit, kita telah menjadi bangsa yang berkemampuan, bangsa yang bisa. Bisa mengubah nasib, bisa bersatu, bisa mengusir penjajah, bisa meraih dan mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya.
Dengan bekal kebisaan yang telah teruji sejarah itu, Presiden minta agar perasaan gamang, ragu, dan tidak percaya diri dijauhi dan diganti sikap optimistis. Dasarnya, selama ini, Indonesia dapat terus berdiri tegak menghadapi cobaan dan tantangan, sementara banyak negara lain terpecah belah, runtuh, dan gagal.
Agar dapat menjadi negara maju dan berhasil, Presiden menyebut tiga syarat fundamental yang harus dimiliki, yakni menjaga dan memperkuat kemandirian, mempertinggi daya saing, dan membangun peradaban bangsa.
Malamnya, lebih dari 100.000 penonton dan 30.000 pengisi acara peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional memadati Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Selain Presiden dan Ny Ani Yudhoyono, juga hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ny Mufidah Jusuf Kalla serta sebagian besar pejabat negara.
Acara kolosal lebih dari dua jam itu menampilkan hal-hal yang serba besar untuk menumbuhkan kebanggaan, seperti paduan suara, tarian saman, tabuhan perkusi, atraksi TNI dan Polri, atraksi pencak silat, reog, dan bentangan merah putih.
Hal-hal terbesar itu ditampilkan sebagai simbolisasi kekuatan Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Di puncak acara, pukul 21.00, Presiden menyerahkan obor kepada generasi muda berprestasi di tingkat internasional sebagai simbol regenerasi.
sumber:Kompas

Tidak ada komentar: