Kamis, 11 September 2008

Nasehat Rasulullah menyambut bln ramadhan

Slamaaaat menunaikan ibadah Puasa

Wow... alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa.
Ku ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa pada saudara-saudaraku yang seiman.
Berikut ini nasehat-nasehat rasullah di bulan ramadhan baca baik-2 yachh...









Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Tuh kan yuk..di bln ramadhan ini kita haruz lbh mempererat tali Silaturrahmi









Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.










Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.








Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.





Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.

Jumat, 01 Agustus 2008

Kisah perjuangan Pak Jaya

Kisah perjuangan Pak Jaya

Pak Jaya adalah seorang pejuang Kemerdekaan. Pada zaman revolusi fisik yang terjadi pada tahun1945 sampai tahun 1950 Pak Jaya ikut Bergerilya bertempur melawan penjajah. Banyak cerita Pak Jaya yang mengisahkan keberanian Pahlawan-pahlawan kita dalam berbagai medan Pertempuran.

Suatu hari Saya dan kawan-kawan berkunjung ke rumah Pak Jaya. Mereka ingin mendengarkan kisah-kisah perjuangan Pak Jaya.

“Selamat sore,Paman”,Saya Bertanya.

Selamat sore,Wah ada apa ini?”Pak Jaya menyambut kedatangan saya dan kawan-kawanku dengan ramah.

“Dahulu Paman pernah mengisahkan pengalaman Paman pada waktu bertempur melawan Belanda pada tanggal 1 maret 1949. Kami ingin mendengarkan kisah-kisah perjuangan yang lain pada zaman perang kemerdekaan dulu”,Tanyaku

“Bagus-bagus mari kita duduk disini”,Pak Jaya menyuruh Saya dan kawan-kawan duduk diteras rumah”. paman senang sekali kalian datang kesini untuk mendengarkan kisah-kisa perjuangan. Dengan memahami kisah perjuangan itu, kalian akan lebih mengormati jasa-jasa pahlawan kita.”Pak jaya hendak bercerita.

“Pada tahun 1948 Paman bergerilya di daerah Jawa timur, yaitu didaerah Malang. Pada waktu itu Paman masuk kesatuan Kompi II dari Batalion Sunandar. Paman masih ingat bahwa Komandan Kompi II adalah Letnan Soemadi. Peristiwa yang sangat penting yang Paman ingat benar adalah pada waktu perang bergerilya di daerah Malang. Itu adalah Pertempuran memperebutkan pusat pembangkit Listrik di Mendalan.”

“Paman dan kawan-kawan dibawah Komando Letnan Soemadi maju terus menyerang musuh. Kira-kira pukul 03.00 Belanda bertahan mati-matian. Pada waktu itu terjadi perang satu lawan satu. Paman ikut terlibat dalam perkelahian perorangan yang sengit, perkelahian menyabung nyawa itu benar-benar memerlukan keberanian yang luar biasa. Tiba-tiba Paman jatuh terjerembab ke depan. Dengan cepat Paman membalikkan badan. Seorang serdadu Belanda, bertubuh tinggi siap menancapkan ujung bayonetnya ketubuh Paman. Dengan gerakan refleks Paman bergeser dari tusukan maut itu. Alhamdulillah Tuhan masih melindungi Paman. Bersamaan dengan itu serdadu Belanda yang siap menancapkan Bayonetnya ke tubuh Paman itu tersungkur ke tanah. Paman lihat Letnan Soemadi bergegas menarik lengan Paman sambil berkata. “Kau kena?” Dengan cepat Paman menjawab, “Tidak Let, terima kasih”. Kami berdua segera menghindar ke tempat yang aman. Pertempuran pagi itu berlangsung kira-kira pukul 05.00 pagi.”

“Itulah Pengalaman Paman yang tidak dapat Paman lupakan waktu bergerilya di Zaman perang dahulu. Pengalaman-pengalaman seperti itu tentu dapat pula dialami oleh para pejuang di seluruh Indonesia. Sekarang Negara kita sudah merdeka. Tugas kalian adalah melanjutkan tugas Paman yang dahulu, yaitu dengan mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan di segala bidang. Untuk itu kalian harus giat agar menjadi orang yang pandai. Kelak apabila kalian sudah selesai sekolah, kalian dapat bekerja membangun Negara kita.”

Kamis, 31 Juli 2008

Zaman Pergerakan nasional

Zaman Pergerakan nasional

Sebelum abad ke-20, bangsa Indonesia berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan dengan cara melakukan perlawanan bersenjata. Perlawanan dilakukan terpisah-pisah tidak serentak. Rasa persatuan dan kesatuan masih tipis. Belandapun selalu menghalangi terjadinya persatuan dikalangan bangsa Indonesia. Bila suatu daerah mengadakan perlawanan, daerah lain tidak membantu.

Pada awal ke-20, pemimpin-pemimpin Indonesia sadar bahwa perlawanan bersenjata tidak akan berhasil.Apalagi jika perlawanan itu bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan kebangsaan mulai berkembang. Suku-suku bangsa Indonesia sama-sama menderita di bawah penjajahan. Penderitaan yang sama itu menimbulkan rasa persatuan. Merekapun sadar bahwa mereka adalah satu bangsa.dan mempunyai satu tanah air.

Penjajahan Belanda tidak lagi di lawan dengan kekuatan senjata, tetapi dengan kekuatan politik. Disamping itu, dilakukan usaha memajukan pendidikan, meningkatkan ekonomi rakyat, dan mempertahankan kebudayaan. Seluruh rakyat diikutkan dalam perjuangan. Mereka berhimpun dalam berbagai organisasi.

Latar belakang pergerakan nasional

Pergerakan nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang disemua bidang. Mereka miskin,ekonominya dikuasai bangsa asing. Orang Indonesiapun hidup dengan biaya 2.5 sen setiap hari. Dibidang Pendidikanpun Indonesia tertinggal. Sebagian rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk.Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah. Rakyat biasa hanya bisa memasuki memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid diajar hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka diangkat sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil. Pendidikan yang memakai sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar, anak bangsawan atau anak orang kaya.

Rakyat tidak mempunyai tempat untuk mengadukan nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para bupati hanya memerintah sesuai dengan kehendak Belanda. Bahkan,banyak diantaranya dijadikan alat untuk menindas rakyat.

Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil kemuka. Mereka adalah orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat. Mereka mempelopori dan memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di berbagai bidang. Ada yang berjuang di bidang Politik, Ekonomi, maupun di bidang Pendidikan. Tujuan perjuangan itu satu, yakni mencapai kemerdekaan bangsa dan tanah air.

Peristiwa-peristiwa di dalam negeri berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara lain kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905, Jepang bangsa Asia sedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu membuktikan bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan bangsa Eropa. Revolusi cina dan gerakan nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga pergerakan nasional. Revolsi Cina meletus pada tahun 1911. Golongan nasionalis Cina berhasil mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah lama menguasai negeri Cina. Dinasti Manchu bukan orang cina asli.

Di India terjadi gerakan nasional menentang penjajahan Inggris. Pemimipin terkemuka India adalah Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan nasional menentang penjajahan Spanyol.

Presiden Mendeklarasikan Indonesia Bisa

Presiden Mendeklarasikan Indonesia Bisa


Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Gelanggang Olahraga Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5) malam, berlangsung meriah. Satu abad peringatan Hari Kebangkitan Nasional dimeriahkan 30 ribu pengisi acara dan dihadiri lebih dari 100 ribu orang. Acara diawali dengan pendaratan lima penerjun dari TNI serta Polri di tengah lapangan Stadion Gelora Bung Karno.

Berbagai pertunjukan kesenian dan budaya dari seluruh Tanah Air ditampilkan. Tak hanya itu, sejumlah atraksi dari TNI dan Polri juga memeriahkan acara yang berlangsung selama dua jam. Selain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah pejabat serta mantan pejabat juga hadir.

Bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional, Presiden Yudhoyono dalam pidatonya di penghujung acara mendeklarasikan Indonesia Bisa. Sebelumnya di Istana Negara, Jakarta, Presiden berpesan kepada seluruh rakyat untuk menghormati jasa-jasa para pejuang

Sumber:Liputan6.com, Jakarta

Pidato Kenegaraan Seabad Kebangkitan Nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato kenegaraan Seabad Kebangkitan Nasional. Pidato Presiden Yudhoyono di Istana Presiden, Jakarta Pusat ini disiarkan serentak di semua stasiun televisi dan sejumlah radio Selasa (20/5) pukul 17.00 WIB. Dalam pidatonya Presiden berpesan kepada seluruh rakyat untuk menghormati jasa-jasa para pejuang.

Menurut Presiden, perjalanan kebangkitan bangsa dimulai 1908 dengan lahirnya Boedi Oetomo. Selanjut berturut-turut Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan, dan Reformasi pada tahun 1998. Presiden menambahkan, bangsa Indonesia berhasil berdiri karena punya semangat juang tinggi serta bersatu sebagai bangsa. "Kita bisa berdiri tegak karena berhasil beradaptasi dengan berbagai perubahan," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono yakin bangsa Indonesia dapat menghadapi semua krisis, termasuk krisis energi dan pangan dunia. "Sejak bangsa kita bangkit, kita telah menjadi bangsa yang berkemampuan. Bangsa yang bisa. Bisa mengubah nasib. Bisa bersatu. Bisa mengusir penjajah. Bisa meraih dan mempertahankan kemerdekaan," kata Presiden. Presiden juga meminta masyarakat menyiapkan bekal menghadapi tantangan zaman.

"Indonesia yang dahulu hanya mimpi. Hanya konsep. Kini telah menjadi kenyataan. Menjadi jati diri kita. Memasuki abad 21 ini, Indonesia dapat benar-benar menjadi bangsa yang maju. Yang kuat dan yang unggul," ujar Presiden. Menurut Presiden semua cita-cita besar itu bisa diwujudkan dengan tiga kekuatan di atas.

Sumber:Liputan6.com, Jakarta:

Keyakinan dan optimisme pada Harkitnas

Keyakinan dan optimisme pada Harkitnas

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dengan bekal sejarah selama 100 tahun terakhir, Indonesia akan bisa mengatasi imbas krisis energi dan krisis pangan dunia yang mengancam perekonomian nasional. Ia menilai arah perjalanan Indonesia sudah benar dan Indonesia akan bisa menjadi negara maju pada abad ke-21.
Keyakinan dan optimisme itu disampaikan Presiden dalam pidato Hari Kebangkitan Nasional yang disiarkan serentak oleh semua stasiun televisi di Indonesia, Selasa (20/5) petang.
”Krisis energi dan pangan dunia akan bisa kita atasi karena sejak 100 tahun yang lalu, sejak bangsa kita bangkit, kita telah menjadi bangsa yang berkemampuan, bangsa yang bisa. Bisa mengubah nasib, bisa bersatu, bisa mengusir penjajah, bisa meraih dan mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya.
Dengan bekal kebisaan yang telah teruji sejarah itu, Presiden minta agar perasaan gamang, ragu, dan tidak percaya diri dijauhi dan diganti sikap optimistis. Dasarnya, selama ini, Indonesia dapat terus berdiri tegak menghadapi cobaan dan tantangan, sementara banyak negara lain terpecah belah, runtuh, dan gagal.
Agar dapat menjadi negara maju dan berhasil, Presiden menyebut tiga syarat fundamental yang harus dimiliki, yakni menjaga dan memperkuat kemandirian, mempertinggi daya saing, dan membangun peradaban bangsa.
Malamnya, lebih dari 100.000 penonton dan 30.000 pengisi acara peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional memadati Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Selain Presiden dan Ny Ani Yudhoyono, juga hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ny Mufidah Jusuf Kalla serta sebagian besar pejabat negara.
Acara kolosal lebih dari dua jam itu menampilkan hal-hal yang serba besar untuk menumbuhkan kebanggaan, seperti paduan suara, tarian saman, tabuhan perkusi, atraksi TNI dan Polri, atraksi pencak silat, reog, dan bentangan merah putih.
Hal-hal terbesar itu ditampilkan sebagai simbolisasi kekuatan Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Di puncak acara, pukul 21.00, Presiden menyerahkan obor kepada generasi muda berprestasi di tingkat internasional sebagai simbol regenerasi.
sumber:Kompas

Pahlawan Pergerakan nasional

Pahlawan Pergerakan nasional








Dibawah ini Profil beberapa Pahlawan-Pahlawan Pergerakan Nasional Indonesia, yuk kita kenaki


1 Abdul Muis

Lahir di Bukitinggi 3.7.1883.Wafat di Bandung, 17.6.1959. makam di TMP Cikutra,Bandung.




2. abdul Wahid Hasyim,KH

Lahir di Jombang,1.6.1914. wafat di Cimahi,19.4.1953. makam di Tebu Ireng, Jombang.




3. Agus Salim,Haji

Lahir di kota Gedang,8.10.1884. wafat di Jakarta,4.11.1954. makam di TMP Kalibata,Jakarta.




4 Ahmad Dahlan,KH

Lahir di Jogjakarta,1.8.1888. pendiri Muhammadiyah,1912. wafat di Yogyakarta,23.2.1923. Makam di Karang Kuncen, Yogyakarta.




5. Cipto Mamgun Kusumo,Dr.

Lahir di Ambarawa, 1886.tokoh tiga serangkai. Pendiri Indische Partij. Wafat di Jakarta,8.3.1943. Makam di TMP Watuceper, AMbarawa.




6. Danudirja Setia Budi,Dr.

Lahir di Pasuruan,28.10.1879. wafat di Banung,28.8.1950. Makam di TMP Cikutra,Bandung.




7. Dewi Sartika,R.

Lahir di Bandung 4.12.1884.pengikut dan penerus cita-cita Kartini.wafat di Bandung,11.9.1947. Makam di Karanganyar, Bandung.



8. Faachrudin.Haji

Lahir di Jaogjakarta,1890. wafat di Yogyakarta,28.2.1929. Makam di TMP Kucen, Yogyakarta.


9. Hasyiim ASy’ari,KH

Lahir di demak,20.4.1875. pendiri NU,1926. wafat di Tebu Ireng,25.7.1947. Makam di Tebu Ireng,Jombang.





10. Juanda Kartawijaya,H.Ir.

Lahir di Tasikmalaya,14.1.1911

Rabu, 30 Juli 2008

singkatan dari kebangkitan nasional

Singkatan dari Kebangkitan Nasional

Saya membuat singkatan dari kebangkitan nasional sebagai berikut:

eluarlah Indonesia dari kehancuran

ratkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa

angkitklah jiwaya. Hatinya, dan perilakunya

rahkan hati kita cinta tanah air dan bangsa

orma nilai dan yang berlaku yuk.. kita ikuti

otong-royonglah melaksanakan pembangunan

embalkan Indonesia yang maju, yuk kita wujudkan

katkan rasa persaudaraan antar bangsa

unjukkan bahwa kita Bhineka Tunggal Eka

bdi terhadap Tanah air dan Bangsa

asionalisme bangsa yuk kita tingkatkan


iatkan hati kita untuk mengucapkan “Indonesia Bisa"

dalah tugas kita untuk berkorban untuk tanah air dan bangsa

etia pada pancasila dan UUD 1945

kut serta melaksanakan ketertiban dunia

ptimis menuju bangsa Indonesia yang sejahtera

ilai Pancasila adalah pedoman kita

salkan kita bersama kita bisa wujudkan Indonesia Jaya

akukanlah yang terbaik untuk bangsa kita